Kemunculan Pasir Putih Bangka untuk Dimanfaatkan
Geografi Bangka Belitung
Berbicara tentang bahan bangunan tak lepas dari pasir putih bangka. Bahan yang digunakan sebagai material untuk membangun gedung, rumah dan berbagai jenis bangunan ini memang diperoleh dari Bangka Belitung, Kepulauan di bagian timur Pulau Sumatera. Pulau yang dikenal sebagai penghasil timah.
Bangka Belitung merupakan daerah yang di dominasi daratan tinggi, lembah dan sebagian berupa perbukitan dan pegunungan. Tinggi gunung di Bangka Belitung berkisar tiga ratus hingga tujuh ratus meter di atas permukaan laut. Pasir putih bangka terbentuk dari proses sedimentasi tanah di Kepulauan Bangka Belitung. Kondisi tanah di Bangka Belitung terdiri dari beberapa susunan, yaitu :
1. Lapisan Podsolik dan Litosol
Berwarna cokelat kekuningan. Lapisan ini berasal dari batu plutonik masam yang terdapat di daerah pegunungan dan perbukitan, batu granit, tanah liat dan kaolin.
2. Asosiasi Podosolik
Berwarna cokelat kekuningan dan berbahan induk kompleks bebatuan plutonik masam dan batu pasir kwarsit
3. Asosiasi Aluvial, Clay Humus dan Regosol
Berwarna abu-abu muda yang terbentuk dari tanah liat dan endapan pasir.
Proses Eksplorasi Pasir Putih Bangka
Eksplorasi pasir putih bangka di lakukab perusahaan tertentu yang mengantongi izin dari perangkat desa. Pasir yang dikumpulkan di sebuah tempat tersebut kemudian di angkut dengan dumptruck dan di timbun di tempat khusus sebelum di bawa menuju lokasi tersebut.
Penambangan pasir di lakukan melalui beberapa tahap. Pada umumnya, penambangan pasir di lakukan dengan cara kering dan cara basah memanfaatkan monitor hydraulic mine. Pemilihan metodenya bergantung pada letak sebaran endapan serta proses pengolahan. Urutan kegiatan penambangan pasir seperti pasir putih bangka bermula dari pengupasan lapisan tanah penutup atau land clearing kemudian di lanjutkan penggalian pasir dan kemudian proses pemuatan.
Kemunculan Pasir Putih Bangka untuk Dimanfaatkan
Pengupasan lapisan tanah adalah untuk mengurangi meterial non pasir yang adapat mengurangi kualitas. Alat untuk membersikan lapisan tanah bisa berupa akat mekanis seperti bulldoser bergaru tunggal atau ganda, shovel, scrapper atau alat manual seperti cangkul, belincing dan singkup. Peralatan mekanis untuk pengupasan tanah ini juga bertindak membantu proses back filing atau reklamasi untuk menutup kembali lahan yang ditambang.
Proses pengambilan pasir dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan bulldoser atau power shovel untuk kemudian di timbun dan di angkut menggunakan dumptruck. Cara ini di kenal dengan cara kering. Sedangkan cara basah dilakukan dengan penyemprotan monitor. Caranya dengan memompa campuran air dan pasir ke stockpile lalu di angkut ke instalansi pengolahan.
Pengangkutan hasil tambang pasir putih bangka di lakukan dengan menggunakan back hoe, wheek loader atau puwer shovel. Pasir-pasir tersebut di lakukan di pusat-pusat penimbunan pasir untuk di jual di sekitar Pulau Jawa dan di distribusikan menggunakan truck atau mobil pick up.