Pasir Bangka Putih Di Jakarta itu hadir dari pulau Bangka dan Belitung. Kenapa tidak berwarna putih lagi? Memang pada beberapa tahun dulu pasir tersebut berwarna putih karena didapat dari limbah penambangan PASIR HITAM atau TIMAH. Sekarang yang hadir di Jakarta tidak lagi berwarna putih dikarenakan penambangannya langsung, tanpa bersamaan dengan TIMAH. Ya itulah yang disebut juga Natural Sand atau yang dikenal dengan pasir yang ditambang secara alami.
Proses penambangan secara alami inilah yang membuat pasir tidak lagi berwarna putih, alasan kuatnya adalah besarnya biaya yang dikeluarkan oleh penambang. Apa saja hal-hal yang bisa biaya besar saat nambang :
- Perlu Pecucian detail
Perlu pencucian pasir sampai 3 kali agar pasir tidak bercampur lagi dengan lumpur. Biasanya adanya lubang besar yang dibuat untuk menampung pasir setelah dikeruk dari tempat asalnya. Lalu pasir disedot dari penampungan tadi (Lubang besar yang ada airnya). Nah biasanya prosesnya hanya sampai disini. Seharusnya pasir dimasukan lagi kedalam kubangan yang lain seperti pembilasan kedua kalinya. Sehingga pasir tersebut bisa lebih bersih.
2. Lokasi Tambang
Biasanya hal yang kedua adalah memang lokasi tambang yang lebih tinggi kadar soil atau humpus yaitu kadar yang lapisan tanahnya hitam nah inilah yang membuat pasir bercampur sehingga tidak mudah untuk memisahkan campuran pasir soil dan tanah liat atau klai.
3. Sirkulasi AIr
Perlu adanya sirkulasi air ditempat untuk menjernihkan air bekas cucian agar air selalu berputar dan berganti. Gunanya Setiap pencucian pasir yang kadar lumpurnya banyak air tersebut bisa mengalir dan berganti.