Sulitnya Pasir Bangka Datang Ke Jakarta, Karena Apa?

Sulitnya Pasir Bangka Datang Ke Jakarta, Karena Apa?

Sulitnya Pasir Bangka Datang Ke Jakarta, Karena Apa? Hasil Tes laboratorium Sukofindo menghasilkan kadar Silika pada pasir Bangka sampai 90% sedangkan kadar FE atau besi pada pasir Bangka strata rata 10% kadar lumpur rata rata pada pasir Bangka di bawah 5% sampai 3%.

Sulitnya Pasir Bangka Datang Ke Jakarta, Karena Apa?
Sulitnya Pasir Bangka Datang Ke Jakarta, Karena Apa?

Sulitnya Pasir Bangka Datang Ke Jakarta, Karena Apa?

Namun belakangan ini Pasir Bangka sulit didapatkan di Jakarta ada tiga faktor penyebab sulitnya datang pasir Bangka ke Pelabuhan Tanjung priuk dan Pelabuhan Marunda.

1. Cuaca buruk
2. Terbatasnya transportasi kapal tongkang
3. Tidaknya ada SDM atau tenaga ahli penambang

Penjelasan Pertama adalah cuaca buruk Indonesia punya musim barat setiap akhir tahun dan awal tahun setiap tahunnya cuaca buruk membuat sulit nya berlayar kapal kapal Tongkang pembawa pasir Bangka untuk berlayar dikarenakan ada hal hal yang bisa membuat kapal Tongkang terdampar terbalik bahkan tingginya konsumsi bahan bakar.

Penjelasan kedua adalah tingginya harga batubara membuat kapal Tongkang lebih memilih mengangkut batubara dibandingkan mengangkat pasir Bangka karena batubara dinilai tinggi sewa angkutnya menggunakan Tonasa dibandingkan dengan pasir Bangka yang hanya dibayar dengan Kubikasi.

Sulitnya Pasir Bangka Datang Ke Jakarta, Karena Apa?
Sulitnya Pasir Bangka Datang Ke Jakarta, Karena Apa?

Sulitnya Pasir Bangka Datang Ke Jakarta, Karena Apa?

Penjelasan Ketiga adalah tingginya nilai jual timah atau pasir hitam di pulau Bangka dan Pulau Belitung membuat warga warga yang tadinya menambang pasir Bangka memilih untuk menambang timah karena apabila mereka menambang timah mendapatkan minimal 10 kg  perhari dengan bermodalkan solar atau bbm 100.000 mereka sudah bisa mendapatkan timah 10 kg dikali 200.000 Rupiah.
Bayangkan kalau dibandingkan dengan pasir Bangka yang hanya dibayar per kubik 30.000IDR mereka lebih memilih menambang timah dibandingkan menambang pasir Bangka. Tidak perlu khawatir keadaan ini tidak berlangsung lama karena moment kerja timahpun musiman tidak selalu rutin. Apabila kadar timah tidak ditemukan lagi otomatis mereka akan berhenti menambang karena otomatis biaya lebih besar daripada pendapatan timah itu sendiri.

ItuLah yang bisa dishare pada kesempatan kali ini semoga dengan pengetahuan ini membuat tindakan kita bisa menjadikan kebiasaan atau habbit timbulnya habitat dan kebiasaan membuat tindakan kita berhasil lebih dahsyat lagi.
jangan lupa komen like n share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses cookies to offer you a better browsing experience. By browsing this website, you agree to our use of cookies.